Olahraga Itu Tidak Sekedar Menggerakan Badan Saja

11 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Rajin Berolahraga
Iklan

Teknik olahraga yang benar dan penggunaan peralatan yang tepat adalah faktor tambahan yang mempengaruhi efektivitas latihan

Wacana ini ditulis oleh Zilva Husayri, Luthfiah Mawar M.K.M., Helsa Nasution, M.Pd., dan Dr. M. Agung Rahmadi, M.Si. Lalu diedit oleh Nadia Saphira, Amanda Aulia Putri, Naysila Prasetio, Winda Yulia Gitania Br Sembiring, dan Annisa Br  Bangun dari IKM 5 Stambuk 2025, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UIN Sumatera Utara.

Dalam sebuah wawancara kualitatif dengan sekelompok mahasiswa dan pekerja profesional, banyak responden mengakui bahwa olahraga sering kali dianggap sebagai kegiatan opsional. Mereka menuturkan, kesibukan dan kemudahan teknologi membuat aktivitas sehari-hari semakin pasif, sehingga duduk berjam-jam di depan komputer atau layar ponsel menjadi norma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kenyataan ini menegaskan bahwa olahraga, yang seharusnya menjadi bagian rutin kehidupan, sering kali diabaikan, meskipun tubuh manusia memerlukan aktivitas fisik untuk berfungsi optimal. Sama seperti makan, tidur, dan bernapas, olahraga bukanlah sekadar pilihan gaya hidup, melainkan kebutuhan dasar yang tidak bisa ditawar jika kesehatan jangka panjang ingin dijaga.

Untuk menjaga kesehatan tubuh melalui olahraga, aspek nutrisi menjadi faktor yang sangat penting. Karbohidrat berperan sebagai sumber energi utama, yang perlu dikonsumsi sebelum, selama, dan setelah latihan untuk mempertahankan kadar gula darah serta mengisi kembali glikogen otot. Protein membantu memperbaiki dan membangun massa otot, sementara lemak sehat mendukung fungsi hormonal. Vitamin dan mineral, sebagai mikronutrien, berperan dalam produksi energi, kekebalan tubuh, dan kesehatan tulang. Selain itu, hidrasi memadai sangat krusial; air membantu menjaga keseimbangan cairan, sedangkan elektrolit seperti natrium, kalium, dan magnesium diperlukan untuk mencegah kram otot dan kelelahan.

Istirahat yang cukup menjadi bagian tak terpisahkan dari pola olahraga yang efektif. Tidur antara tujuh hingga sembilan jam setiap malam memungkinkan tubuh memulihkan energi dan memperbaiki jaringan yang rusak. Pemulihan aktif melalui aktivitas ringan, seperti berjalan atau peregangan, juga penting untuk menjaga aliran darah dan mengurangi nyeri otot. Penting pula untuk menghindari overtraining, karena latihan berlebihan tanpa jeda yang cukup dapat menurunkan performa dan meningkatkan risiko cedera.

Teknik olahraga yang benar dan penggunaan peralatan yang tepat adalah faktor tambahan yang mempengaruhi efektivitas latihan. Pemanasan dan pendinginan membantu menyiapkan otot sebelum aktivitas dan menurunkan detak jantung setelahnya. Pemilihan pakaian dan alas kaki yang sesuai memastikan kenyamanan serta mencegah cedera, sedangkan postur tubuh yang tepat memaksimalkan manfaat setiap gerakan.

Fleksibilitas dapat ditingkatkan melalui peregangan dinamis sebelum latihan dan peregangan statis setelahnya, serta melalui latihan yoga atau pilates yang meningkatkan keseimbangan, kekuatan inti, dan kesadaran tubuh.

Suplemen tertentu juga dapat mendukung proses olahraga, termasuk kreatin untuk daya tahan otot, beta-alanin untuk mengurangi kelelahan, vitamin D untuk kesehatan tulang, serta omega-3 untuk mendukung kesehatan jantung dan mengurangi peradangan. Variasi latihan, mendengarkan tubuh, dan konsultasi dengan profesional menjadi strategi tambahan untuk memaksimalkan manfaat olahraga dan meminimalkan risiko cedera atau kelelahan.

Manfaat olahraga tidak hanya terlihat dari segi fisik, tetapi juga berdampak signifikan terhadap kesehatan mental. Aktivitas fisik rutin meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan jantung, mengontrol berat badan, dan memperkuat otot serta tulang. Pada saat yang sama, olahraga merangsang pelepasan hormon endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, sehingga membantu mengurangi stres, kecemasan, dan gejala depresi. Selain itu, orang yang rutin berolahraga cenderung memiliki kualitas tidur lebih baik, yang esensial untuk regenerasi tubuh dan keseimbangan emosional.

Tak kalah penting, olahraga meningkatkan fungsi kognitif dan produktivitas. Aktivitas fisik memperlancar aliran darah ke otak, sehingga kemampuan berpikir, konsentrasi, dan daya ingat menjadi lebih optimal. Oleh karena itu, olahraga bukan sekadar aktivitas pilihan, melainkan fondasi bagi tubuh dan pikiran yang sehat, terutama bagi pelajar dan pekerja yang menuntut kinerja intelektual tinggi. Kesadaran akan kebutuhan esensial ini harus menjadi landasan bagi individu dan komunitas, sehingga olahraga tidak lagi dianggap opsional, melainkan bagian integral dari kualitas hidup dan kesejahteraan manusia.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler